MERDEKA DAN NASI GORENG

Puisi Rusdy Setiawan Putra

Kami menjadi gagap dan tolol
Saat mengucapkan kata Merdeka.
Lidah kami kelu
Tak bisa mengeja kata Merdeka.
Kami gundah, gelisah dan limbung menghadapi kemerdekaan.

Kita tidak bisa membedakan Kemerdekaan dan Nasi Goreng

Bagaimana kita merdeka, karena memahami dan bahkan kita masih mengeja kata merdeka.
Bertabur janji kemunafikan.
Rakyat ditindas di rumahnya sendiri.
Dijajah kaum kapitalis berdasi.
Dipecundangi mafia-mafia istana.
Rakyat tak berdaya menghadapi Firaun dan para pengikutnya.

Continue reading “MERDEKA DAN NASI GORENG”

MERDEKA Fatamorgana

Sri Suryo S

Ketika pekik “merdeka” hanya nambah pilu dihati.
Tanah, air bukan lagi milik bangsa ini.
Semua dikuasai manusia serakah.
Manusia yang dulu dibesarkan bangsa ini.
Berbalas budipun tidak…rakusnya bukan kepalang.

Ketika pekik “merdeka” hanya slogan setiap tahun.
Maka rakyat hanya cukup gembira dengan lomba sederhana tujuhbelas agutusan.
Lupa sesaat bahwa besok lusa dan hari hari berikutnya harus menjadi buruh terbuang di negeri sendiri.
Bersuarapun tidak mampu, apalagi berteriak “merdeka”

Continue reading “MERDEKA Fatamorgana”