Dhuha

Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan di waktu dhuha, yaitu awal dari waktu siang. Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan dan ganjaran yang besar dari Allah Ta’ala. Berikut ini fikih ringkas seputar shalat dhuha.

Ulama empat madzhab sepakat bahwa shalat dhuha hukumnya sunnah. Diantara dalilnya hadits Abu Dzar radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Di pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Demikian juga amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan shalat dhuha sebanyak dua raka’at” (HR. Muslim no. 720). Continue reading “Dhuha”

Asy-Syuhada

Asy-Syuhada (Jamak dari Asy-Syahid) terdiri dari 3 macam: Syahid Akhirat, Syahid Dunia dan Syahid Dunia dan Akhirat.

SYAHID AKHIRAT maksudnya mereka mendapatkan pahala SYUHADA di AKHIRAT, sedangkan di dunia tetap dimandikan dan dishalatkan.

Siapa Mereka ? Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Muhammad SAW bersabda:

“Ketika seorang laki-laki berjalan di sebuah jalan, dia mendapat ranting berduri di tengah jalan, lalu menyingkirkannya. Maka Allah memujinya dan mengampuni dosanya”.

Beliau juga berkata: “SYUHADA ADA 5 ORANG:
1. Al-Math’un (Orang yg mati karena wabah tha’un/sampar),
2. Al-Mabthun (Orang yg mati karena sakit perut),
3. Al-Ghariq (Orang yg mati karena TENGGELAM),
4. Shahibul Hadm (Orang yg mati tertimpa bangunan yg roboh),
5. Syahid di jalan Allah untuk menegakkan kalimat Allah dalam selain peperangan.”

Sumber: Al-Syakhshiyah Al-Islamiyah (Juz II)

Enam Fakta Soal Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang di Selat Bali

Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.

CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.

Nationalgeographic.co.id—Salah satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia, KRI Nanggala-402, hilang pada Rabu pagi, 21 April 2021. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membenarkan insiden itu. Ia mengatakan, kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) itu diperkirakan hilang di perairan Selat Bali, sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali, sekira pukul 03.00 pagi.

“Baru (dapat) izin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak,” kata Hadi, seperi dikutip dari Kompas.id.

Berikut ini adalah fakta-fakta terkait kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di Selat Bali tersebut. Continue reading “Enam Fakta Soal Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang di Selat Bali”

Ruwaibidhah: Fenomena Akhir Zaman

Imam Ibnu Majah meriwayatkan di dalam Sunannya :

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ قُدَامَةَ الْجُمَحِيُّ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

Abu Bakr bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami. Dia berkata; Yazid bin Harun menuturkan kepada kami. Dia berkata; Abdul Malik bin Qudamah al-Jumahi menuturkan kepada kami dari Ishaq bin Abil Farrat dari al-Maqburi dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah). Continue reading “Ruwaibidhah: Fenomena Akhir Zaman”

Ekowisata Bahari (Part 2)

Faktor lain yang perlu mendapat perhatian adalah pengelolaan ekowisata bahari yang salah. Persepsi dan pengelolaan yang salah dari konsep ekowisata sering kali terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Selain pemahaman yang rendah dari konsep ekowisata termasuk peran dan pengawasan pemerintah untuk mengembangkan wilayah wisata secara baik juga masih kurang.

Banyak potensi yang dapat dikembangkan dalam ekowisata bahari, di sisi lain banyak juga dampak negatifnya jika pemanfaatan ekowisata bahari tidak sesuai dengan rencana. Karena itu, perlu dilakukan strategi pengembangan ekowisata bahari yang meliputi: Continue reading “Ekowisata Bahari (Part 2)”