Ketenangan di Hati Mukmin

بسم الله الرحمن الرحيم

🔹 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

هُوَ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَا دُوْۤا اِيْمَا نًا مَّعَ اِيْمَا نِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
(QS. Al Fath [48]: 4).

🔹 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Kebaikan itu adalah yang jiwa merasa tenang dan hati merasa tentram kepadanya. Sementara dosa adalah yang jiwa meresa tidak tenang dan hati merasa tidak tentram kepadanya, walaupun orang-orang memberimu fatwa (mejadikan untukmu keringanan).”
(HR. Ahmad)

Teman

Dari Abu Musa, ia berkata, “Perumpamaan orang MUKMIN dengan MUKMIN lainnya, laksana SATU BANGUNAN yang saling menguatkan satu sama lain.

Perumpamaan TEMAN YG SALEH, laksana seorang penjual minyak wangi, meskipun kamu tidak mendapatkan minyak wanginya, namun kamu akan mendapatkan semerbak wanginya.

Perumpamaan TEMAN YG BURUK adalah laksana tukang pandai besi. Jika ia tidak membakarmu, maka percikan apinya akan mengenaimu.

Seorang bendahara yang amanah, yang menunaikan apa yang telah diamanahkan padanya, maka baginya pahala salah seorang dari dua orang yang bersedekah” (HR Ahmad, Musnadul Imam Ahmad bin Hanbal)