Dialog Penghuni Surga Dan Neraka

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Sugeng enjang poro kadang, keluarga, kerabat, konco smp-sma Kudus, kolega ingkang kinurmatan soho sugeng Syiyam Syawal bagi yang menjalankannya semoga penuh barokah. Aamiin.

Ayyuhal ikhwah, Alloh ’Azza wajalla memperingatkan, bahwa setiap diri manusia itu masing-masing bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya, yakni tergantung pada amalnya di hari Kiamat kelak.  Demikian yang dikemukakan oleh Ibnu ‘Abbas dan lain-lain. Dengan kata lain, bahwa setiap diri terkait dengan amal perbuatannya dan tergadai usahanya disisi Alloh. Dan tidak akan dilepaskan, kecuali atas segala hak dan balasan dipenuhi, kecuali orang-orang muslim lagi ikhlas. Mereka adalah para penerima Kitab dari sebelah kanan, yang melepaskan kaitan itu dengan KETAATAN kepada Alloh. Mereka berada didalam Surga yang bentuknya tidak dapat dibayangkan. Sesama orang kafir yang telah berbuat dosa saling bertanya tentang balasan untuk diri mereka.

Dan kelak, antara penghuni Surga dan penghuni Neraka terjadi dialog tentang nasib mereka masing-masing. Dialog tersebut diungkapkan dalam Al-Qur’anil Karim. “Apa yang menyebabkan kalian masuk Neraka Jahanam dan merasakan siksaannya?” Orang-orang yang berdosa, penghuni neraka lainnya menjawab, ”Kami tidak mendirikan sholat (bukan sekedar mengerjakan sholat-red) ketika di dunia, dan kami tidak pula bersedekah dan berbuat baik kepada fakir miskin, dan kami selalu berbicara secara batil bersama orang-orang yang sesat, dan kami mendustakan hari perhitungan serta pembalasan ini, sampai kami mati dalam kesesatan dan kemungkaran (syu’ul khotimah).” Firman  Alloh Subhanallohu wata’ala,

كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ إِلا أَصْحَابَ الْيَمِينِفِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَعَنِ الْمُجْرِمِينَمَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَقَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَوَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَوَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَوَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِحَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ

”Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan, berada di dalam surga, mereka tanya-menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”. QS Al-Muddatstsir : 38-47.

Ayyuhal ikhwah, Alloh Subhanallohu wata’ala, pernah menampakkan kepada Rosulluloh Sholallohu ‘alaihi wasallaam Surga dan Neraka ketika beliau diperjalankan oleh Alloh pada peristiwa Isro’-Mi’roj. Sabda beliau, ”Ditampakkan aku Surga dan Neraka. Ketika aku melihat ke dalamnya, penghuni Surga yang terbanyak adalah orang-orang miskin, sedangkan penghuni Neraka yang paling banyak adalah wanita. “Wahai kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah istighfar”

Salah seorang wanita sahabat Rosululloh yang hadir saat itu bertanya, ”Wahai Rosululloh, mengapa sebagian kami wanita adalah penghuni neraka yang paling banyak?” Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallaam menjawab ”Karena sebagian dari kalian banyak mengolok-olok (bergunjing) dan sebagian kalian tidak mengakui sanak kerabat. Seseorang yang berbuat baik kepada kalian berkali-kali akan kalian hargai, tapi jika ia berbuat kesalahan sekali, kalian menyalahkannya, seolah-olah kalian tidak memiliki hubungan sanak kerabat (nek boso kudus, ‘njothak’-red)” (HR Muslim dan Ahmad).

Beliau, Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallaam juga bersabda, ”Andaikan aku mempunyai Emas sebesar bukit Uhud, aku pasti lebih senang kalau Emas itu tidak menginap di rumahku, kecuali hanya tiga malam untuk disedekahkan, kecuali yang kupersiapkan untuk membayar utang”. Kesempatan bersedekah kepada ikhwan muslimin, guna memberi dukungan pasukan Palestina bukan main nilai keberkahannya, tentu bagi yang tahu dan mau, lalu wanita atau pria mana yang tidak bergerak menyempatkannya. Wallohu ta’ala a’lam bishshowab.

Astaghfirullohal azhim,

Allohumma sholi’ala muhammad

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

Ya Alloh, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi Engkau, dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami, aamiin.

Sendang Indah Timur III, kantor BBPI, Kota Semarang, Selasa, 6 Syawal 1442 H, 18 Mei 2021. (Ustad Zarochman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *